Rancangan Pengembangan Potensi Diri

1) Hambatan pengembangan potensi diri.
Potensi yang dimiliki seseorang bisa
berkembang atau tidak, itu tergantung pada pribadi yang bersangkutan dan
lingkungan dia berada. Beberapa hambatan yang sering terjadi dalam pengembangan
potensi diri adalah sebagai berikut:
- Hambatan
yang berasal dari lingkungan; Lingkungan merupakan salah satu faktor
penghambat dalam pengembangan potensi diri. Hambatan ini antara lain
disebabkan sistem pendidikan yang dianut, lingkungan kerja yang tidak
mendukung semangat pengembangan potensi diri, dan tanggapan atau kebiasaan
dalam lingkungan kebudayaan.
- Hambatan
yang berasal dari individu sendiri; Penghambat yang cukup besar adalah
pada diri sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki tujuan yang
jelas, keengganan mengenal diri sendiri, ketidak mampuan mengatur diri,
pribadi yang kerdil, kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan
masalah, kreativitas rendah, wibawa rendah, kemampuan pemahaman manajerial
lemah, kemampuan latih rendah dan kemampuan membina tim yang rendah.
2) Konsep diri.
Konsep diri merupakan cara orang memandang
diri dengan situasi disekelilingnya. Konsep diri ini merupakan siapa saya
menurut pikiran saya, dalam posisi mana saya berada dan apa yang boleh dan
tidak boleh saya lakukan. La Rose dalam bukunya "Pengembangan Pesona
Pribadi" menguraikan konsep tersebut sebagai berikut:
- Golongan
yang menyerah total, merupakan golongan yang gampang menyerah sebelum
berusaha.
- Golongan
tidak menyerah total, merupakan golongan yang mau bekerja dan mempunyai
cita-cita, tetapi tidak mau bekerja lebih keras lagi dan cenderung
menyerah. Sebenarnya golongan ini tidak puas dengan apa yang diraih tetapi
tidak mau bekerja lebih keras dan menerima tanggung jawab.
- Golongan
yang tidak pernah menyerah, merupakan golongan yang tidak membiarkan
perasaan putus asa atau pesimis, menjalani hidup secara optimis, dan
merasa kehidupan sebagai tantangan, ingin berhasil dan memiliki pribadi
yang berkualitas.
Sedangkan Jhon Robert Power dalam
programpengembangan pribadi mengklasifikasikan konsep diri menjadi empat
klasifikasi, yaitu: sebagai penonton (people who watch things happen), sebagai
obyek (people to whom things happen), sebagai orang buta (people who don't know
what is happening), dan sebagai pelaku (people who make things happening).
3) Membuat rancangan
pengembangan diri sendiri
Dalam pengembangan diri juga memerlukan
gizi. Istilah ini dicetuskan oleh La Rose. Adapun gizi untuk pengembangan
potensi diri itu antara lain:
- Bergaul dengan orang yang bukan
satu profesi, untukmemperoleh peluang-peluang dan tantangan.
- Pilihlah teman yang bisa diajak
berdiskusi dan tidak mudah tersinggung serta mau memberikan umpan balik
yang sesuai dengan realita.
- Bersikap dan berpikir positif
tentang sesama.
- Biasakan mengucapkan terima
kasih.
- Biasakan mengatakan hal-hal
yang menghargai orang lain.
- Biasakan berbicara efektif.
Selain hal-hal tersebut di atas kiranya
setiap pribadi selalu melaksanakan koreksi dan merenungkan hakekat diri.
Sebelum melaksanakan aktualisasi diri, tentunya anda
perlu membuat rencana pengembangan potensi diri. Langkah-langkah yang
disarankan adalah sebagai berikut:
- Menentukan sasaran yang jelas;
- Menentukan cara menilai
keberhasilan;
- Mensyukuri kemajuan walaupun
hanya sedikit;
- Berani mengambil resiko. Setiap
perubahan pasti mengundang resiko berhasil maupun resiko gagal;
- Perkembangan itu diatur oleh
diri anda sendiri, bukan orang lain;
- Memanfaatkan setiap kesempatan
yang ada;
- Terbuka untuk belajar dari
siapa saja dalam kontek untuk mengembangkan potensi diri;
- Belajar dari kesalahan dan
selalu bersikap realistis;
- Jangan hanya berbicara, tetapi
kerjakan yang anda ucapkan.