HUTANG JANGKA PANJANG
Adalah
semua kewajiban perusahaan yang jatuh temponya lebih dari satu periode
akuntansi, yang akan dilunasi dengan menggunakan sumber-sumber yang bukan
digolongkan sebagai aktiva lancar.
Utang
jangka panjang ini, umumnya dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
dana dalam merealisasikan rencana-rencana strategis perusahaan, misalnya ;
penambahan modal kerja permanent, pembelian mesin-mesin atau aktiva tetap baru,
perluasan pabrik, akuisisi, afiliasi, pelunasan hutang jangka panjang lain yang
segera jatuh tempo, dll.
ada tiga jenis hutang
jangka panjang yang harus diselesaikan oleh dana penyelesaian Hutang, yaitu :
a. Term atau sinking fund
bond, adalah hutang obligasi jangka panjang
yang jumlah pokok pinjamannya akan dibayar kembali sekaligus pada suatu tanggal
jatuh tempo tertentu.
Oleh karena itu obligasi ini memerlukan akumulasi
dana sedemikian rupa agar dapat membayar pokok pinjaman secara sekaligus pada
saat jatuh tempo.
Di samping itu bunga harus dibayar dalam tiap semester
dari jumlah pokok pinjaman. Pada tahun-tahun
belakangan ini dikenal pula apa yang disebut sebagai obligasi berseri (serial
bond) yaitu obligasi yang membutuhkan pembayaran secara periodic untuk pokok
pinjaman bersama-sama dengan bunganya.
b. Notes:
yaitu dokumen yang menunjukkan suatu tanggung jawab yang membayar kembali
pinjaman yang dilakukan. Jika pembayaran kembali akan dilakukan dalam waktu
satu tahun ,maka umumnya akan diselenggarakan dalam dana umum. Sebaliknya
pembayaran kembali lebih dari atu tahun akan dimasukkan dalam dana penyelesaian
hutang.
c. Warrants;
adalah perintah badan otorisator kepada bendaharawan untuk membayar sejumlah
tanggungan. Jika
pembayaran lebih daripada satu tahun sejak diterbitkan akan dimasukkan dalam
debt service fund (Dana Penyelesaian Hutang.DPH).
Adapula kelompok umum jangka panjang lainnya, yang secara
garis besar hutang jangka panjang digolongkan pada dua golongan yaitu, antara
lain sbb :
1.
Hutang Hipotik:
Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang
dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang
dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi
pada waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian
diperhitungkan dengan hutang.
2.
Hutang Obligasi:
Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran
surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat
obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal
pelunasan obligasi dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut.
AKUNTANSI DANA
USAHA (ENTERPRISE FUND)
Suatu
unit pemerintahan sering memiliki dan mengoperasikan airport, sistem transportasi, air
minum, perumahan untuk umum dan usaha-usaha lain yang memberikan jasa pelayanan
umum kepada masyarakat. Dana usaha dibentuk untuk membukukan kegiatan usaha
seperti ini dan bersifat self-supporting.
AKUNTANSI DANA
PERWALIAN (TRUST AND AGENCY FUNDS)
Dana
perwalian digunakan untuk membukukan penerimaan dan transfer yang berhubungan
dengan kekayaan yang dikuasakan kepada pemerintah, pensiun dan kegiatan-kegiatan lain dimana
pemerintah bertindak sebagai pegadai. Tujuan
dibentuknya dana perwalian untuk memastikan bahwa sumber-sumber yang tersedia
bagi dana ini dikelola sesuai dengan perjanjian trust and agency.
Jika
dana perwalian dibentuk, maka hanya menghasilkan dari investasi dana ini yang
boleh dibelanjakan (expendable). Jadi harus dibuat pemisahan antara rekening
dana belanja dan dana bukan bekanja (non-expendable). Berikut ini adalah
transaksi untuk menjelaskan hal ini:
1. Pemerintah
kota Alengka menerima
pemberian (gift) sebesar Rp 50.000,00 untuk beasiswa anak-anak yang orang tuanya
bekerja pada pemerintah kota Alengka.
Uang Rp 50.000,00 harus diinvestasikan dan hasil dari invesatsi ini boleh digunakan sebagai
beasiswa. Jurnal untuk mencatat penerimaan ini sbb :
Cash Rp 50.000,00
Non-expendable
fund balance Rp 50.000,00
2. Uang
kas ini di investasikan pada surat berharga :
Investments Rp
50.000,00
Cash Rp
50.000,00
3. Hasil
dari investasi diatas sebesar Rp 5.000,00 :
Cash Rp 5.000,00
Expendable
fund balance Rp 5.000,00
4. Diberikan
beasiswa untuk 2 orang total Rp 4.500,00 :
Expendable fund
balance Rp 4.500,00
Voucher
payable Rp 4.500,00
Voucher payable Rp 4.500,00
Cash Rp 4.500,00
Pada
akhir periode disusun neraca, laporan perubahan saldo dana dan laporan
penerimaan dan pengeluaran.
AKUNTANSI DANA
JASA INTERN PEMERINTAH (INTRAGOVERMENTAL SEVICE FUNDS)
Dana
jasa intern digunakan untuk membukukan aktifitas intern suatu unit pemerintahan yang
memberikan barang atau jasa kepada unit pemerintahan
lainnya, jasa yang diberikan
meliputi gudang-gudang induk garasi pusat, bengkel induk, pusat pembelian dan
pusat percetakan. Biasanya barang dan jasa ini tidak tersedia secara umum
diluar. Dana jasa intern dibentuk dengan memberikan dari
dana umum atau dana dari penerbitan utang obligasi. Departemen atau unit
pemerintah lainnya yang menerima
barang atau jasa dari dana ini akan membayar sebesar harga pokok barang atau
jasa tersebut.
Dana
jasa intern diopersikan seperti perusahaan swasta (bedanya dana ini hanya non
profit motive) dan akuntansi untuk dana ini mirip dengan perusahaan swasta.
Rekening anggaran tidak dipakai dalam dana jasa intern , walaupun rekening
encumbrances mungkin digunakan (jika perlu). Sumbangan dari dana umum akan dicatat
debit cash dan kreditnya contribution from general fund. Pada akhir tahun,
selisih antara penghasilan dan biaya jika rugi, akan dibebankan kepada
departemen yang menerima
jasa tersebut, jika hasilnya laba maka akan dibebankan ke laba ditahan.
Laporan
keuangan yang harus disusun oleh dana jasa intern adalah neraca, laporan
operasi dan laporan perubahan laba ditahan. Berikut ini contoh transaksi dan
akuntansi dana jasa intern.
Contoh :
1. Pemerintah
daerah Alengka telah menyetujui
untuk mensentralisasi fungsi pembelian, penyimpanan dan pengeluaran barang pada
tanggal 1 januari 19X2. Fungsi
ini akan dikelola dan dibukukan dalam dana supplies (supplies fund). Untuk
tujuan ini telah di transfer dari dana umum sebagai kontribusi dana supplies
berupa inventory supplies Rp12.300,00 dan uang kas Rp 25.000,00 sebagai modal
kerja. Disamping itu diterima pula pinjaman dari warkat utility fund sebesar Rp
100.000,00 guna membeli gedung dan peralatannya. Pinjaman ini akan dikembalikan
selama 20 kali
angsuran.
Jurnalnya adalah sbb :
Cash
Rp
125.000,00
Inventory
of supplies Rp 12.300,00
Advance
from water utility fund Rp
100.000,00
Contribution
from general fund Rp
37.300,00
2. Misalkan
telah dibeli tanah beserta bangunan
gudang dengan harga Rp 70.000,00; harga tanahnya ditaksir Rp 10.000,00. Dibeli juga mesin
peralatan gudang seharga Rp20.000,00
serta peralatan pengiriman seharga Rp 10.000,00. Jika pembelian ini dilakukan secara tunai
maka akan dijurnal sbb :
Land Rp 10.000,00
Building Rp
60.000,00
Machinery and
equipment –warehouse Rp
20.000,00
Equipment
delivery Rp 10.000,00
Cash Rp 100.000,00
3. Dipesan
tambahan supplies guna mempertahankan tingkat persediaan sesuai dengan yang
dikehendaki. Dalam hal ini tidak diperlukan rekening encumbrances untuk
mencatat pesanan ini. Dalam tahun 19X2 supplies yang dipesan diterima dengan faktur sebesar RP
179.800,00. Jurnal yang akan dibuat adalah :
Inventory
supplies
Rp 179.800,00
Voucher
payable Rp 179.800,00
4. Dana
supplies harus mencatat
persediaan dengan sistem
perpetual artinya jika supplies digunakan, maka rekening persediaaan akan di
kredit sebesar harga pokoknya. Oleh
karena itu,
unit pemakaian dana akan dibebani dengan harga diatas harga pokoknya, maka
rekening piutang dan penghasilan harus mencerminkan harga jual supplies
tersebut. Besarnya
“markup“ diatas harga pokoknya harus ditentukan atas dasar anggaran biaya dan
pos-pos lainnya yang dibiayai dari laba bersih. Jika anggaran dana supplies menunjukan
markup sebesar 35% dari harga pokok, maka pemakaian supplies sebesar Rp 170.000,00 , oleh departemen dana
umum akan dijurnal sbb :
4a. cost of
supplies issued Rp
170.000,00
Inventory of
supplies Rp
170.000,00
4b due from
general fund Rp 229.500,00
Billings
to department Rp
229.500,00
5. Selama
tahun 19X2 dikeluarkan biaya pembelian Rp 18.000,00 , biaya gudang Rp
11.000,00 , biaya administrasi Rp 10.000,00 dan biaya pengiriman Rp 12.000,00 .
jika semua hutang sebelum dibayar menggunakan voucher maka jurnalnya sbb :
Administration
expenses Rp
10.000,00
Purchasing
expenses Rp
18.000,00
Warehousing
expenses Rp
11.000,00
Delivery
expenses Rp
12.000,00
Voucher
payable Rp
51.000,00
6. Jika
pelunasan dari dana umum selama tahun 19X2 sebesar Rp 213.000,00 maka jurnalnya
(berhubungan dengan transaksi 4b) :
Cash
Rp 213.000,00
Due
from general fund Rp 213.000,00
7. Misalkan
hutang voucher yang dilunasi selama tahun 19X2 sebeesar Rp 208.000,00 maka
jurnalnya :
Voucher payable Rp 208.000,00
Cash
Rp
208.000,00
8. Pembayaran
angsuran pertama akhir tahun 19X2 atas hutang water utility fund sebesar Rp
5.000,00 :
Advance from
water utility fund
Rp 5.000,00
Cash Rp 5.000,00
9. Misalkan
gedung gudang memiliki umur ekonomis 20 tahun, mesin dan peralatan gudang 10
tahun, peralatan pengiriman 5 tahun.
Jika luas area kantor administrasi 10 dari total area gudang, maka 10% dari total
depresiasi gudang merupakan biaya administrasi sebesar Rp 300,00. Begitu juga dengan luas
area bagian pembelian 10% dari total area gudang maka 10% dari biaya depresiasi
gudang merupakan biaya pembelian. Sisa nya 80% merupakan area yang dipakai oleh
gudang sehingga besarnya biaya gudang Rp 2.400,00.
Jurnalnya
yang harus dibuat adalah sbb :
Administrative expenses Rp
300,00
Purchasing
expenses Rp
300,00
Warehousing
expenses Rp 4.400,00
Delivery expenses Rp 2.000,00
Allowances
for depreciation-building Rp
3.000,00
Allowances
for depreciation-maachineery & equipment-
warehouse Rp
2.000,00
Allowances
for epreciation-equipment
delivery Rp 2.000,00
10. Setelah
semua rekening penghasilan dan
biaya selama tahun 19X2 dibukukan, maka pada akhir periode semua rekening
nominal ditutup dengan jurnal sbb :
Billings to
department Rp 299.500,00
Cost
of supplies issued Rp
170.000,00
Administrative
expenses Rp 10.300,00
Purchasing expenses Rp 18.300,00
Warehousing expenses Rp
15.400,00
Delivery expenses Rp 14.000,00
Excess of net billings to department over
cost Rp 1.500,00
11. Jika
kegiatan dana ini menghasilkan keuntungan,
maka akan dicatat dalam rekening excess of net billing to department over cost,
sebaliknya jika menghasilkan kerugian akan dicatat dalam rekening excess of
cost over net billing to departments. Rekening ini digunakan sebagai padanan
rekening income summary atau current earning pada usaha profit motive. Pada
akhir periode akuntansi, rekening ini dipindahkan ke laba ditahan dengan jurnal :
Excess of net billings
to department over cost Rp 1.500,00
Retained earnings Rp 1.500,00
Kelompok
Rekening Aktiva Tetap Umum (General Fixed Assets Group Of Accounts)
Harta
Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta
tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya
permanen kepemilikannya dan harta berwujud yang dipergunakan dalam operasi
perusahaan yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau yang
sifatnya relatif tetap, bukan merupakan barang-barang dagang yang hendak
dijual.
Klasifikasi
Aktiva Tetap dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.
Klasifikasi
aktiva tetap berwujud
·
Aktiva yang dapat
disusutkan (depreciable assets)
Contoh :
Bangunan, mesin dan peralatan yang lain.
·
Aktiva yang tidak
dapat disusutkan (nondepreciable assets)
Contoh :
Tanah.
2.
Klasifikasi
aktiva tetap tidak berwujud
·
Aktiva yang masa
manfaatnya dibatasi oleh hukum (ketentuan, persetujuan atau sifat aktiva)
·
Aktiva yang masa
manfaatnya tidak terbatas (goodwill dan merk dagang)
Semua aktiva tetap yang dimiliki oleh unit pemerintahan
akan dicatat didalam kelompok rekening aktiva tetap umum , kecuali aktiva tetap
yang diperoleh dengan dana usaha, dana jasa intern , dan dana perwalian. Semua
aktiva di catat sebesar harga perolehannya sedang aktiva pemberian dicatat
sebesar taksiran harga perolehannya. Untuk bisa dikelompokkan sebagai aktiva
tetap, maka aktiva tersebut harus memiliki umur lebih dari satu tahun,
mempunyai nilai yang cukup berarti dan berwujud. Berikut ini contoh transaksi
dan akuntansinya.
1.
Pemerintah kota
alengka membeli peralatan seharga Rp 5000 dari dana umum. Pada dana umum akan
dijurnal debit “expenditure “ dan kredit “voucher payable”. Sedang pada saat
yang sama direkening aktiva tetap umum akan dicatat sbb :
Equipment Rp
5.000,00
Invesment in fixed assets , general
fund Rp 5.000,00
Dalam hal ini tidak dilakukan penyusutan terrhadap aktiva
tetap karena tidak diakui adanya laba atau rugi usaha . disamping itu aktiva
tetap biasanya dibeli daru dana pendapatan umum atau dari penerbitan obligasi
dan bukan dari laba (earning ) sehingga atas dasar alasan inilah tidak diakui
adanya penyusutan aktiva tersebut.
2.
Dalam contoh transaksi dana proyek dimuka ,
50% dari pembangunan proyek dinyatakan sudah selesai , maka hal ini akan
dicatat juga dalam rekening aktiva tetap umum sbb :
Conctruction in progress
Rp 490.000,00
Investment in fixed assets , capital
project fund Rp 490.000,00
3.
Jika proyek ini
telah selesai seluruhnya , maka harga perolehan proyek tersebut akan dijurnal
sbb :
Buildings Rp
980.000,00
Conctruction in progress Rp
490.000,00
Investment in fixed assets, capital
project fund Rp 490.000,00
4.
Seperti dalam
contoh transaksi dana pungutan khusus, biaya perbaikan jalan sebesar Rp 99.000
. transaksi ini akan dicatat juga di dalam rekening aktiva tetap umum sbb :
Street improvements Rp
99.000,00
Investment in fixed assets, special
assesment fund Rp 99.000,00
Jurnal untuk menghapuskan aktiva tetap dari rekening
aktiva tetap umum adalah dengan mendebit investment in fixed asset, general
fund dan megkredit rekening aktiva tetap yang bersangkutan (buldings).
Laporan tetao aktiva tetap umum merupakan laporan yang
harus disusun untuk kelompok rekening aktiva tetap umum. Laporan ini
menunjukkan aktiva tetap yang dikelompokkan menurut jenis (buildings, equipment).
Untuk mengimbangi aktiva tetap ini maka investment in fixed assets disusun atas
dasar sumber dana yang digunakan untuk mendapatkan aktiva ini ( general fund ,
special assesment fund, gift dan grants)
Kelompok
Rekening Umum Hutang Jangka Panjang (General Long-Term Debt Group Of Accounts)
Semua utang jangka panjang yang memiliki waktu jatuh
tempo lebih dari satu tahun akan dicatat dalam rekening umum utang jangka
panjang , berikut ini contoh transaksi dan akuntansinya.
1.
Pada contoh dana
proyek dimuka, telah diterbitkan obligasi nominal Rp 1.000.000. utang obligasi
ini akan dicatat di dalam rekening umum utang jangka panjang sbb :
Amount to be provided for payment of bonds Rp
1.000.000,00
Bond payable Rp
1.000.000,00
2.
Utang obligasi
dengan nilai nominal Rp 60.000 yang diterbitkan dalam rangka untuk pembangunan
proyek telah dilunasi dari dana pelunasan utang ( lihat jurnalnya adalah sbb :
Bond payable
Rp
60.000,00
Amount to be provided for payment of
bond Rp 60.000,00
3.
Kenaikan jumlah
uang yang tersedia untuk melunasi utang obligasi yang tampak dalam dana
pelunasan utang (lihat neraca dana pelunasan utang di muka ) akan dijurnal sbb
:
Amount available in debt service fund Rp
100.000
Amount to be provided for payment of
bond Rp
100.000
Referensi :
Sabeni dan Ghazali. Akuntansi Pemerintahan edisi 4.
UNDIP. Semarang.
No comments:
Post a Comment