Dulu,
pembangunan Eiffel ditentang. Menara itu dianggap aneh dan bikin malu kota
Paris saja. Namun, eiffel membuktikan dirinya bisa dibanggakan.
Jadi
Laboratorium
Pak Gustave Eiffel sadar, menara
ciptaannya tidak disukai orang. Karena itu, ia ingn membuktikan bahwa menaranya
bangunan yang berguna.setelah Eiffel resmi dibuka pada tahun 1889, Pak Gustave
menjadikannya menara itu laboratorium.
Laboratorium itu digunakan untuk
berbagai eksperimen fisika, pos pengamatan meteorologi dan astronomi,
penelitain angin, dsb. Pak Gustave mengajak para peneliti untuk bereksperimen
atau meneliti di Eiffel. Ia sendiri juga bereksperimen sampai ribuan kali.
Antena
Televisi.
Menara Eiffel juga dimanfaatkan sebagai
pusat penyiaran radio dan televisi. Perhatikan diujung atas menara ini. Ada antena
kan ? Awalnya, Eiffel berdiri dengan tinggi 300 meter. Lalu, karena
antena-antena diatasnya terus bertambah, tinggi Eiffel menjadi 324 meter. Saat ini,
ada 120 antena yang memancarkan siaran dari 54 stasiun tv dan 31 stasiun radio.
Wisata
Dunia
Mulanya, Eiffel dianggap memalukan kota
Paris. Namun, kini, Eiffel justru membuat Paris menjadi slah satu tujuan wisata
dunia. Setiap tahunnya, lebih dari 6 juta turis berwisata ke Eiffel. Sebagian besarnya
turis mancanegara. Kalau dihitung dari pertama kali berdiri hingga tahun 2003,
sudah lebih dari 200 juta turis yang datang ke menara yang beratnya 10.100 ton
itu.
Pusat
Kreativitas
Eiffel bukan menara besi yang kosong. Menara
itu menjadi semacam pusat kreativitas. Di ketinggiannya, berbagai kegiatan
kreatif diadakan. Misalnya, pameran karya-karya seni, membuat lapangan es untuk
ice skating, mengadakan permainan kuis sambil melacak jejak untuk anak-anak,
menyediakan kolam untuk latihan menyelam, atraksi sepeda, dsb. Pada waktu
tertentu, Eiffel juga menyala dengan penataan cahaya yang menakjubkan.
Dulu,
rencananya,Eiffel dibangun hanya untuk 20 tahun, lalu dihancurkan!! Siapa sangka,
menara itu malah bertahan 120 tahun. Jangan-jangan, itu justru karena Eiffel
memang menara yang aneh!! (^^,) J ♥
Sumber:
·
Majalah Bobo
No comments:
Post a Comment