April 21, 2011

no tittle

18.4.11
Memang bener sama apa yang dibilang BCL dalam lirik lagunya yang..
“Rasanya tak ingin berakhir..
Saat kita rasa bahagia..”
Memang kalo di awal-awal baru jadian / lagi pdkt itu SWEET banget. Sampe-sampe suka digombal-gombalin gitu. Dan kitapun berasa ingin melayang tinggi ke langit ke-7 ƪ˘)ʃ ,, tapi kalo uda lama, lambat laun hubungan itu kan gak akan selamanya sweet terus menerus , pasti ada masalah-masalah kecil maupun besar. Impossible banget kalo gk ada. Nah, , ,  biasanya dari masalah tersebut suka keluar kata-kata kasar dan perlakuan kasar juga. Dan bahkan kata “PUTUS” pun bisa terlontarkan, karena sangking emosionalnya. Memang begitulah manis pahitnya dalam relationship J  ada canda tawa suka duka susah senang dll, pasti dilewati sama-sama.

“meraih itu mudah tapi mempertahankan itu sulit” begitu bunyi menurut orang bijak.
Dari gw, entah kenapa,,kalo lagi ada masalah gitu ,yang gw pikirin gw takut hubungan gw gak berumur panjang ,pasti gw selalu mikir gitu (-̩̩-̩_-̩-̩̩) ,, gw sedih banget kalo ini terjadi. Gw uda sayang banget sama dia. Ya walopun kadang gw suka kesel sama sifatnya dia. Tapi ya memang itulah resikonya. Gw yang memilih dan gw juga yang harus mempertanggungjawabkannya. Makanya gw selalu ingat kata-kata “jangan ambil keputusan (sepihak) disaat EMOSI”. Sejauh ini kata-kata itu yang selalu gw cerna kalo masalah timbul dan sampe memacu emosional.  Jadi, sekarang sebisa mungkin gw akan mempertahankan yang sudah ada (˘˘)ε˘`) ,, ()

Tapi lagunya Rio Febrian yang berjudul “Aku Bertahan” ,itu bisa dibilang lagu gw untuk sekarang ini, setelah dia bilang dia gk percaya sama gw (´_`) ,, dan gw pun belum tau gimana caranya buat dia percaya lagi. Sedih teramat sangat ternyata kalo kita gak di percaya (˘̩̩̩̩̩̩ƪ) ,, gw harap sih ini semua bisa seperti semula lagi. Amiiin,, J Gw akan berusaha semampu gw untuk jadi yang terbaik.

Yaa walo begitu, sejauh ini gw seneng  jalani relation ini sama dia. Karena: 1. Comfort, 2. Gw seneng kalo dia lagi ngomong bukan marah, 3. Aneh lucu like BEAR (•̴͡˛ •̴͡) ,,  I hope this relationship will be longlast forever
  ('') ('') ('') (''). Amiiiin....
I Love U  191009 :*

April 14, 2011

cinta bumi

Polusi VS Tubuh kita
Menurut data WHO, tiap 20 detik satu orang di dunia meninggal “hanya” karena indoor polution alias yaitu polusi yang sebagian besar terjadi di dalam rumah. Sedangkan dari penelitian Cornell University disimpulkan bahwa polusi udara, tanah serta air menjadi pemicu sekitar 40% kematian di dunia. Artinya, polusi nggak hanya merusak bumi, tetapi berbahaya untuk tubuh kita. Stay alert. . . . .
Asap dan debu hasil polusi yang mengandung Hidrokarbon serta zat polutan di dalam tanah (akibat sampah dan pestisida) dapat menyebabkan iritasi dan sakit pada mata, gangguan pada area hidung dan tenggorokan, membuat badan cepat letih serta mengalami pusing kepala.
Kanker lambung, gangguan fungsi reproduksi serta kanker rahim dapat di picu oleh Timbal yang dihasilkan dari pembakaran sampah, bahan bakar minyak, dsb. Timbal juga dapat melemahkan pertahanan tubuh kita sehingga mudah terserang penyakit. Bahaya, kan ??
Karbon Monoksida (CO) dan Timbal (Pb) yang disumbangkan gas buang kendaraan bermotor dapat mengurangi jumlah oksigen dala darah serta meracuni pembentukan sel darah merah. Akibatnya, kecerdasan kita serta kemampuan reflek kita terancam menurun. Bahkan, dalam jumlah yang besar, CO dan Pb dapat mengakibatkan kematian.
Proses pembakaran energi yang tidak sempurna dari kendaraan serta alat elektronik di rumah kita menghasilkan emisi yang sangat berbahaya seperti PM10, Oksida Belerang, Oksida Nitrogen, dan Karbon Dioksida. Zat tersebut dapat merusak sistem pernafasan kita sehingga mengakibatkan sesak nafas, infeksi saluran pernarfasan, bronkhitis, meningkatnya resiko asma, serta melemahnya fungsi paru-paru. Emisi gas buang juag dapat masuk ke dalam darah dan merusak fungsi hati dan ginjal, juga resiko hipertensi dan penyakit jantung akan meningkat. Hiiiiiii, sereem !!!
Yang Bisa Kita Lakukan
Kurangi pemakaian kendaraan pribadi. Dengan memilih naik kendaraan umum atau saling menebeng kita bisa ikutan mengurangi polusi kendaraan bermotor. Ingatkan ortu untuk memeriksa emisi kendaraan agar kadar gas buang berbahaya yang dihasilkan kendaraan bermotor dapat diminimalisir hingga 50%. Meminimalkan pemakaian AC dan peralatan elektronik supaya CFCs dan gas buang yang terlepas di udara berkurang. Mengurangi polusi tanah dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sampah, terutama yang sulit terurai dan dapat mencemarkan seperti alumunium, plastik dan styrofoam. Terapkan pola makan “hijau”alias makanan sehat dan alami seperti sayur dan buah untuk melindungi tubuh kita dari dalam. 

Mencegah Kanker Itu Mudah dan Murah

Jakarta, Jika sudah terkena kanker, tidak jarang orang habis-habisan mengeluarkan uang bahkan menjual harta benda untuk menutupi biaya terapi dan pengobatan. Kanker memang bukan penyakit yang murah, tetapi cara mencegahnya sangat mudah dan murah.

Segala jenis penyakit kanker masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar masyarakat. Tapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker.

Para ilmuwan mengklaim diperkirakan sepertiga dari kasus kanker yang terjadi bisa dicegah dengan melakukan diet sehat. Selain itu menghindari pemicu-pemicu kanker seperti rokok, asap knalpot dan stres juga bisa memberikan dampak positif.

Berikut beberapa tips mencegah kanker yang tidak perlu mengeluarkan banyak biaya, yang diberikan Dr Carl Albrecht, Ketua Peneliti Cancer Association of South Africa, seperti dilansir Health24, Kamis (14/4/2011):
  1. Berhenti merokok atau bahkan lebih baik tidak pernah memulai
  2. Imbangi asupan makanan dengan olahraga, hal ini akan mencegah terjadinya obesitas.
  3. Pilih makanan dengan karbohidrat kompleks seperti beras merah dan gandum utuh
  4. Kurangi asupan gula
  5. Kurangi asupan garam
  6. Kurangi asupan lemak hewan, baik dalam bentuk produk daging atau susu tinggi lemak.
  7. Perbanyak makan kacang-kacangan
  8. Perbanyak asupan asam folat, misalnya yang banyak ditemukan pada bayam.
  9. Perbanyak asupan asam lemak omega-3, misalnya seperti ikan.
  10. Perbanyak makan buah dan sayur
  11. Perbanyak makan tomat, hal ini sangat baik untuk mencegah kanker prostat.
  12. Gunakan minyak zaitun pada salad
  13. Minum teh murni (bukan teh kemasan) dengan sedikit gula
  14. Hindari terlalu banyak terpapar sinar matahari
  15. Jika ada gejala yang mengarah ke kanker yang berlangsung selama lebih dari dua minggu, segera konsultasikan ke dokter.

Yuk! Bersihkan Sampah Agar Tak Jadi Sarang Ulat Bulu

Jakarta - Tumpukan sampah bisa menjadi sarang ulat bulu yang siap untuk berkepompong. Sebab tumpukan sampah adalah tempat teduh yang dianggap aman oleh ulat. Untuk mencegah ulat bulu bersarang, yuk bersihkan sampah di sekitar kita! 

"Bisa saja sampah digunakan untuk menyembunyikan kepompong sebelum nantinya berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu yang dihasilkan dari ulat bulu yang ada di Tanjung Duren, bukan yang cantik ya, tetapi ngengat," ujar peneliti laboratorium di UPT Balai Proteksi Tanaman DKI Jakarta, Muanis, kepada detikcom, Kamis (14/4/2011).

Menurutnya, UPT Balai Proteksi Tanaman DKI telah meneliti ulat bulu di Tanjung Duren hingga level familinya. Famili ulat ini adalah Lymantridae. Namun spesies ulat ini masih belum diketahui.

"Untuk sampai spesies butuh waktu. Mungkin sekitar 2 minggu lagi," ucap Muanis.

Dia menjelaskan, ciri khas ulat yang terdapat di Tanjung Duren adalah terdapat punuk. Warna ulat adalah hitam dan bulunya abu-abu. Hidup binatang ini sejak dari telur hingga menjadi kupu-kupu adalah 4-7 minggu. Sedangkan panjang larvanya adalah 30-50 milimeter.

Ketika memasuki fase kepompong, binatang ini membentuk cangkang kepompong dari anyaman rambutnya. Ketika sudah keluar dari kepompong, kupu-kupu yang keluar warnanya coklat terang atau putih keabu-abuang agak terang.

"Inangnya banyak. Bisa pohon cemara, mangga, jeruk, semak-semak, palem," jelas Muanis.

Dia mengimbau agar warga menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, warga diminta mengumpulkan kepompong yang ditemukan di sampah, pohon, maupun di tempat lainnya. Kepompong lalu dimasukkan ke botol dan diserahkan ke UPT Balai Proteksi Tanaman.

"Dari kepompong itu ada yang menjadi ngengat atau ada yang berupa seperti lebah yang merupakan parasitoid. Parasitoid ini bisa mengganggu telur maupun larva darinngengat. Kalau akan melakukan pengendalian, sebaiknya menggunakan pengendali biopestisida yang ramah lingkungan," tutur Muanis.

Menteri Agama Akui Ada Potensi Kebocoran Dana Haji

Jakarta - Pelaksanaan ibadah haji terus disorot terkait rawan terjadinya praktek korupsi. Menteri Agama Suryadharma Ali mengakui pada beberapa titik pelaksanaan ibadah haji memang berpotensi ada kebocoran dana.

"Memang potensi kebocoran dimanapun ada. Dimana ada uang, potensi kebocoran ada," tutur Suryadharma ketika ditemui wartawan di RS MMC Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Kamis (14/4/2011).

Suryadharma mengatakan, kementerian yang dipimpinnya akan berupaya melakukan pencegahan agar kebocoran tidak terjadi. Ia berjanji akan menindak tegas bawahannya yang kedapatan melakukan pelanggaran pengelolaan haji.

"Kami berupaya, agar itu tidak terjadi. Karenanya Kemenag terus lakukan pembenahan di bidang keuangan dan pelaporan keuangan itu sendiri. Prinsip saya, siapapun yang melakukan penyelewengan uang haji wajib diproses secara hukum," paparnya.

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) mengendus dugaan penyimpangan dalam penggunaan bunga tabungan haji oleh Kementerian Agama (Kemenag). Bunga dari tabungan semestinya digunakan sepenuhnya untuk kepentingan jamaah, namun malah diperuntukkan untuk kebutuhan petugas haji.

"Berdasarkan data temuan kami, bunga dana tabungan tersebut digunakan untuk gaji ke-13, transportasi, akomodasi dan penginapan petugas. Seharusnya kan untuk kepentingan jamaah," ujar aktivis ICW, Firdaus Ilyas, di Jakarta, Jumat (21/1) lalu.

Padahal sesuai dengan Pasal 6 UU No 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada calon jemaah. Yakni dengan menyediakan layanan, administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan dan keamanan.

Sedangkan pada Pasal 11 dalam UU yang sama disebutkan, biaya operasional panitia penyelenggara ibadah haji baik di pusat maupun di daerah dibebankan pada APBN dan APBD.

Firdaus mengatakan, tidak semestinya, bunga dari tabungan haji digunakan untuk keperluan panitia haji. Selain bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, hal ini juga membebani biaya yang harus ditanggung jamaah.

Impor Terus Naik, RI Diambang Defisit Neraca Perdagangan

Impor Terus Naik, RI Diambang Defisit Neraca Perdagangan  
Jakarta - Pemerintah mulai mewaspadai tren pertumbuhan impor lebih besar dibandingkan tren pertumbuhan ekspor. Jika ini terus dibiarkan Indonesia bakal mengalami defisit neraca perdagangan.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati menyebutkan total ekspor Indonesia sepanjang Februari tercatat sebesar US$ 14,4 miliar atau tumbuh 27,4%  dibanding tahun lalu. Sedangkan total impor Indonesia di Februari tercatat sebesar US$ 11,9 miliar atau tumbuh 29,3% dibanding periode yang sama tahun 2010 lalu.

"Neraca perdagangan memang masih surplus, tapi tren impor masih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor. Untuk itu kami siapkan beberapa perangkat kebijakan," kata Anny saat memaparkan perkembangan ekonomi makro dan realisasi APBN kuartal I 2011 di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Kamis (14/4/2011).

Anny mengungkapkan impor dari China tumbuh signifikan dibandingkan realisasi ekspor Indonesia ke China. Sepanjang 2000- 2007 ekspor-impor Indonesia dengan China tercatat relatif masih tumbuh seimbang. Namun sejak 2007 impor dari Cina pertumbuhannya lebih cepat sehingga terjadi defisit.

Berdasarkan data yang ada pada China, defisit perdagangan di pihak Indonesia sebesar US$ 2,8 miliar. Namun, catatan pihak Indonesia, defisit yang dialami justru lebih besar menjadi sekitar US$ 5 miliar-US$ 7 miliar. Selama Januari 2011 saja, defisit mencapai US $ 0,66 miliar, meningkat US$ 0,26 miliar jika dibandingkan dengan Januari 2010 lalu.

Parahnya lagi, meskipun impor dari China terus meningkat, sebagian besar impor dari China belum menggunakan fasilitas ACFTA atau tetap mengunakan jalur MFN (jalur bea masuk normal). Artinya serbuan impor dari China bisa jauh lebih besar jika China mengoptimalkan fasilitas penurunan bea masuk dalam ACFTA. 

"Bea Cukai itu memiliki early warning system yang akan mencatat semua impor dari China," tegasnya.

Untuk itu, Anny menekankan perlunya perangkat kebijakan perdagangan dalam rangka mitigasi tekanan impor dari China.  

"Beberapa yang kami lakukan antara lain seperti pengetatan bea masuk anti dumping, countervailing duties, bea masuk tindakan pengamanan (safeguard) atau penerapan strategi kebijakan non tarrif barriers," ujarnya.

Dikatakannya Bea Cukai juga akan memperketat pengawasan dengan memeriksa lebih rinci dokumen keterangan asal barang.

"Bea cukai akan langsung ke negara-negara lain untuk mempelajari certificate of origin," ujarnya.

Nada berbeda disampaikan Pjs Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro, menurutnya impor yang besar belum tentu bersifat negatif. Pasalnya bisa saja industri manufaktur memang membutuhkan bahan baku tertentu untuk memproduksi barangnya. 

"Yang mesti diperhatikan apakah bahan baku yang di impor tersebut sudah bisa diambil dari dalam negeri atau tidak. Kalau memang tak ada, ya memang harus impor. Tapi kami tetap akan memperketat pengawasan impor," tandasnya.

April 7, 2011

ejaan dan ucapan

BAB III
UCAPAN DAN EJAAN

A. Ucapan
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah bahasa kedua.  Para penutur yang berbahasa Indonesia, bahasa Indonesia mereka terpengaruh oleh bahasa daerah yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu dapat berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat jelas ialah dalam bidang ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi  ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.

B. Ejaan
1. Pengantar
Ejaan penting sekali artinya dalam  kaitannya dengan penggunaan bahasa Indonesia produktif tulis. Dalam tulis-menulis orang tidak hanya dituntut untuk dapat menyusun kalimat dengan baik, memilih kata yang tepat, melainkan juga mengeja kata-kata dan kalimat tersebut sesuai dengan ejaan yang berlaku. Dalam surat-surat pribadi dan kalimat catatan harian misalnya, ketaatan dalam EYD tidak mutlak. Dalam karangan ilmiah, dalam makalah, dan dalam surat-surat perjanjian, kaidah ejaan harus betul-betul ditaati. Sebelum, EYD diumumkan, dalam tulis menulis dipergunakan Ejaan Soewandi atau ejaan Republik. Ejaan tersebut diumumkan berlakunya terhitung mulai 19 maret 1947. sebelum ejaan Soewandi berlaku Ejaan Van Ophuysen yang ketentuannya dimuat dalam  Kitab Logat Melajoe yang disusun dengan bantuan Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’Mur dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim.
Ejaan ini dinyatakan mulai berlaku sejak tahun 1901, sebelum ejaan Van Ophuysen berlaku dalam tulis menulis  dalam bahasa Melayu, digunakan huruf 2 Jawa atau Arab Melayu dan juga dengan huruf Latin dengan ejaan yang tidak teratur.

2. Penulisan Huruf
a. Penulisan Huruf Kapital
Sudah kita ketahui bahwa huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat yang baru. Di samping itu huruf kapital juga digunakan sebagai huruf awal pada nama diri. Ucapan langsung juga diawali dengan huruf kapital.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab suci. Untuk Tuhan kata gantinya pun ditulis dengan huruf kapital.
Contoh :       Semoga Dia tidak melupakan hamba-Nya
Hanya Engkaulah yang kami sembah.

Dalam kaitannya dengan nama diri, gelar kehormatan, keturunan, atau kagamaan, juga ditulis dengan huruf kapital.
Contoh :        Nabi Ibrahim
Haji Agus Salim
Sultan Hasanudin

Tentu saja terpisah dari nama diri, dalam pengertian umum, huruf-huruf tersebut ditulis dengan huruf kecil.
Contoh :       Dia baru saja diangkat menjadi sultan
Tahun ini dia pergi naik haji.

Nama jabatan juga ditulis diawal dengan huruf kapital apabila dikaitkan dengan nama instansi atau nama daerah sebagai pengganti nama diri.
Contoh :        Gubernur DKI Jakarta
Rektor Universitas Gunadarma

Nama diri atau nama lembaga yang terdiri atas beberapa kata, kata-kata tersebut diawali dengan huruf kapital kecuali apabila kata tersebut berupa kata tegas.
Contoh : Amir Hamzah, Halim Perdana Kusuma, Sapardi Djoko Damono
Nama lembaga contohnya :                    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 3
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 

Kata-kata yang menunjukkan hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, paman, huruf awalnya ditulis dengan huruf kapital, apabila digunakan sebagai kata sapaan atau kata yang digunakan untuk menyebut lawan bicara. Kata “anda”yang dalam Pedoman  Ejaan yang Disempurnakan terbitan yang lama cukup ditulis dengan huruf kecil dalam edisi tahun 1988 ditetapkan harus diawali dengan huruf kapital. Perlu dijelaskan bahwa kata anda bukanlah kata sapaan melainkan betul-betul merupakan kata ganti seperti halnya kamu dan engkau. Jadi dengan ditetapkanya penulisan “Anda” yang diawali dengan huruf kapital tidak ada lagi kata “Anda” yang diawali dengan huruf kecil. Kemudian kata-kata yang digunakan dalam pengertian khusus harus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata-kata dengan pengertian umum ditulis dengan huruf kecil. Kata presiden, gubernur, universitas, atau fakultas misalnya, dalam pengertian umum ditulis dengan huruf kecil.
Contoh :        Suatu negara yang berbentuk republik itu dikepalai oleh seorang presiden.
Suatu provinsi dikepalai oleh seorang gubernur.
Dalam pengertian khusus kata-kata tersebut diawali dengan huruf kapital.
Misalnya :     Presiden Republik Indonesia akan melawat ke luar negri.
Ia diterima menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma tahun kuliah 2003/2004.

Nama diri yang kemudian menjadi nama jenis, tidak perlu ditulis dengan huruf kapital.
Contoh :        Ayah membeli mesin diesel.
Adik gemar sekali pisang ambon
Berapa harga seikat rambutan aceh?
Ibu membeli garam inggris. 

Nama diri yang biasanya diawali huruf kapital itu juga ditulis dengan huruf kecil apabila diapit dengan awalan atau akhiran.
Contoh :        Ucapan keinggris-inggrisan 4
Masalah-masalah  ketuhanan jangan dicampuradukkan  dengan masalah masalah keduniaan. 

b. Huruf Tebal dan huruf Miring
Seperti halnya nama lembaga, judul buku atau karangan kata-katanya harus diawali dengan huruf kapital. Kecuali  yang berupa kata tugas. Berbeda dengan nama lembaga, judul buku atau nama majalah, harus ditulis dengan huruf tebal.
Apabila ditulis dengan tangan kata-kata yang merupakan judul buku ini harus diberi garis bawah.
Contoh :        Tata Bahasa Baku Indonesia 
Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Contoh penulisan nama majalah :
Pengajaran Bahasa dan Sastra
                        Pembinaan Bahasa Indonesia 
                        Hukum dan Keadilan

Judul naskah yang belum diterbitkan sebagai buku seperti  naskah skripsi, tesis, atau disertai cukup ditulis dalam tanda petik (“___”)
Contoh :        “Ejaan yang Benar dalam bahasa Indonesia “.
                        “Frase Nomina dalam bahasa Indonesia”.
Judul-judul tersebut kalau dicetak  ditulis dengan huruf miring.
Contoh :        “Ejaan yang Benar dalam bahasa Indonesia “.
                        “Frase Bilangan dalam bahasa Indonesia”.

Judul karangan yang dimuat dalam  majalah atau dalam buku kumpulan karangan, atau judul satu bab dari suatu buku yang harus ditulis dengan huruf miring, kalau diketik atau ditulis tangan di antara tanda petik. 
Contoh :        Karangan Djoko Kencono  yang berjudul “Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia” dimuat dalam buku  Bahasa dan Kesustraan Indonesia sebagai  Cermin Manusia Indonesia Baru.

Huruf miring juga dipergunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan kata, bagian kata atau kelompok kata.
Contoh :        Huruf pertama kata abad adalah a.
                        Dia bukan  menipu tetapi ditipu (“me-“ dan “di-“ ditulis miring)
Yang saya maksudkan prestasi bukan prestise.
                        Buatlah kalimat-kalimat dengan kata berlepas tangan. 
Huruf miring juga digunakan untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum disesuaikan ejaannya.
Contoh :        Nama ilmiah buah manggis ialah carcinia mongostana Politik devide et impera pernah merajalela di negri ini.

Dalam beberapa buku kadang huruf tebal itu tidak dipergunakan dan yang digunakan adalah huruf miring. Dalam hal ini huruf miring digunakan untuk judul buku dan majalah.

4. Penulisan Partikel dan Awalan 
Dalam menulis kata-kata sesuai dengan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, perlu diperhatikan penulisan kata atau partikel yang dirangkaikan dan yang tidak dirangkaikan.  Ada kata atau awalan yang harus ditulis serangkai, yaitu adi- misalnya pada adidaya, adikuasa, adimarga, adibusana. Juga awalan awa- pada awabau, awaair, awawarna, awasuara. Awalan  awa- ini digunakan untuk mengindonesiakan awalan  de- pada kata-kata pinjaman dari bahasa Inggris dan belanda seperti deodorant, dehidrasi, devoice yang artinya ‘penghilangan’ atau ‘alat’ untuk menghilangkan’. Juga mala- seperti pada malabentuk, malapraktik, malagizi.  Kata  antara ditulis terpisah, tetapi  antar- ditulis serangkai. Contoh: antarkota, antarpulau, antarnegara, antarbangsa. Kata maha apabila dirangkai dengan kata dasar ditulis serangkai. Contoh: mahasiswa, mahaguru, Mahakuasa, Mahaadil. Tetapi apabila dirangkai dengan kata bentukan tidak dirangkaikan. Contoh:  Maha Pemurah, Maha Mengetahui, Maha Pengampun. Yang dikecualikan dari ketentuan di atas ialah kata Maha esa yang meskipun kata  maha itu dirangkai dengan kata dasar, tetapi harus dipisah 6 Ejaan yang betul menurut  Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan ialah Tuhan Yang Maha Esa.
Bentuk-bentuk lain yang dirangkai ialah awalan  pra-, pasca-, pramu-, purna-, tuna-. Contoh:  prasejarah, pascasarjana, pascapanen, pramuwisata, pramuria, purnawaktu, purnawirawan, swadaya, swalayan, swasembada, tunakarya, tunasusila, tunarungu.Kata-kata seperti  anti-, non-, sub-, poli-, ultra-, supra-,  Juga ditulis serangkai dengan kata mengikuti, seperti  antikomunis, nongelar, subunit, politeknik, ultramodern, supranatural. Seperti yang sudah disebutkan di muka, gabungan dua kata yang diapit oleh awalan dan akhiran juga  ditulis serangkai. Contoh:  pertanggungjawaban, ketidakhadiran, dan  menandatangani. Kata-kata yang harus ditulis serangkai ialah: padahal, daripada, barangkali, sekaligus, apabila, bilamana, jikalau, andaikata, manakala.



5. Penulisan Bilangan
Bilangan ada yang harus ditulis dengan angka, ada yang harus ditulis dengan huruf. Bilangan yang menunjukan  tahun, jam, tanggal, nomor rumah, harus ditulis dengan angka. Begitu juga bilangan yang digunakan untuk memberi nomor bab, subbab, atau bagian-bagian dari subbab. Bilangan yang menunjukkan jumlah dari satu sampai sembilan ditulis dengan huruf, jumlah seperti “dua juta rupiah” dapat juga ditulis dengan huruf, kecuali di dalam tabel atau grafik. Dalam  tabel atau grafik jumlah satu sampai sembilan pun ditulis dengan angka.
Di samping itu jumlah seperti uang, luas tanah, berat suatu benda, jarak antara suatu tempat dengan tempat lain, singkatnya jumlah yang menyatakan ukuran dengan timbangan, selalu ditulis dengan angka, atau kadang ditulis dengan angka tetapi juga disertai dengan huruf yang ditaruh di antara tanda kurung.
Dalam penulisan jumlah, ukuran dan timbangan itu di gunakan juga tanda titik dan koma. Singkatan-singkatan seperti Rp (rupiah), kg (kilogram), m (meter), lt (liter) tidak perlu ditulis dengan tanda titik. Tanda titik digunakan pada jumlah 7 satuan ribuan. Contoh: 1.000.000. untuk  bilangan yang menyatakan rupiah digunakan tanda koma di belakang satuan rupiah yang diikuti oleh nol nol untuk satuan ketip dan sen. Jadi jumlah yang satu juta lima ratus ribu rupiah ditulis Rp 1.500.000,00.
Untuk menyatakan jam, misalnya pukul setengah tiga, tanda titik itu ditaruh antara jam dan menit. Untuk jumlah waktu yang terdiri atas jam, menit, dan detik digunakan dua titik. Misalnya: dua jam lima belas menit sepuluh detik ditulis 2.15.10.
Bilangan tingkat dapat dinyatakan dengan huruf, dengan angka, dan dengan huruf dan angka. Jadi ketiga dapat ditulis ketiga atau ke-3 atau III, abad kedua puluh, abad ke-20 abad XX. Jadi awalan ke hanya digunakan apabila dihubungkan dengan angka Arab. Angka Romawi tanpa awalan ke- sudah menyatakan tingkat.
Dalam kuitansi atau surat-surat yg mempunyai kekuatan hukum jumlah yang ditulis dengan angka masih disertai jumlah yang ditulis dengan huruf yang ditulis di antara tanda kurung.

6. Tanda Baca
Ada bermacam-macam tanda baca/pungtuasi, seperti titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (: ), dan petik (“..”)
a) TANDA TITIK (.)
Sudah kita ketahui tanda titik dipakai untuk menandai berakhirnya kalimat. Di samping itu tanda titik juga digunakan sesudah nomor bab atau subbab atau bagian dari subbab. Penomoran bab  atau subbab yang menggunakan sistem persepuluh pada angka terakhir tidak disertai titik untuk menghemat tempat. Singkatannya yang terdiri dari huruf-huruf kapital, seperti SMP, SMA, ABRI tidak menggunakan titik. Singkatan dengan huruf kapital yang merupakan gelar yang diletakkan di belakang nama tetap menggunakan titik di belakang tanda koma tersebut.
Contoh :        Dr. Dharma Tintri, Izzati Amperaningrum SE. MM singkatan yang  menggunakan huruf kecil menggunakan titik. Misalnya:
atas nama  a.n.
            untuk beliau  u.b.
            dan sebagainya dsb.

Yang perlu diperhatikan adalah kapan seharusnya titik tidak digunakan. Kesalahan yang sering terjadi ialah digunakan titik pada tempat yang seharusnya tidak menggunakan titik. Judul bab atau judul bagian subbab perlu menggunakan titik apabila judul itu langsung diikuti uraian yang dimulai dengan baris yang sama dengan judul subbab atau judul bagian subbab tersebut.
Alamat surat, baik alamat pengirim ataupun alamat yang dituju, juga tidak menggunakan titik karena alamat tersebut tidak merupakan kalimat. Tanda titik juga tidak dipakai pada singkatan-singkatan yang berkenaan dengan ukuran atau timbangan, seperti  Rp (rupiah), kg (kilo gram), m (meter), lt (liter) dan sebagainya. Tanda titik juga digunakan  dalam daftar pustaka yang rujukanya menggunakan sistem rujukan tahun dan halaman. Karangan yang menggunakan rujukan pengarang atau penyuting, antara judul buku dan kota penerbit.
Contoh :
Alisyahbana, Sutan Takdir. 1949. Tata Bahasa Baru Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.

b). TANDA KOMA (,)
Koma digunakan untuk menandai adanya jeda atau kesenyapan antara dalam suatu kalimat. Tanda koma sering digunakan setelah seruan, seperti: ah, wah, aduh, ya, hai, dan sebagainya.  Juga sesudah kata-kata seperti  meskipun begitu, jadi, namun demikian, oleh karena itu, maka dari itu. Tanda koma juga digunakan dalam kalimat majemuk yang anak kalimatnya mendahului induk kalimatnya. 
Contoh :        Meskipun hujan, ia pergi juga ke kantor,
                        Karena sakit, ia tidak jadi pergi ke Jakarta

Tanda koma digunakan juga untuk memisahkan dua kalimat yang setara yang dihubungkan dengan kata  tetapi, atau, melainkan.
Contoh :        Orang itu kaya, tetapi tidak kikir
                        Yang sudah lulus bukan dia, melainkan adiknya

Tanda koma juga digunakan untuk membatasi unsur-unsur dalam suatu perincian.
Contoh :        Jurusan-jurusan dalam Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ialah Jurusan Akuntansi, dan Jurusan Manajemen.

Yang harus diperhatikan ialah sebelum dan masih digunakan tanda koma. Tanda koma juga digunakan dalam  rujukan kurung atau dalam rujukan tahun dan halaman, untuk membatasi nama akhir pengarang dengan tahun penerbit.
Contoh :        Kalimat ialah satuan kumpulan yang mengandung arti penuh (Alisyahbana, 1953 :20) Tanda koma juga digunakan untuk membatasi kata-kata dalam kalimat petikan langsung.
Contoh :        Ibu berkata, “Ayahmu belum pulang”.
“Saya gembira sekali”, kata Pak lurah, “desa kita menjadi juara pertama”.

Tanda koma sering digunakan untuk mengapit atau menyisipkan keterangan tambahan.
Contoh :        pemuda itu, yang bertahun-tahun merantau, sudah pulang ke desanya. 

Tanda koma juga dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, dan di antara nama tempat dan wilayah suatu negara yang ditulis secara beruntun.
Contoh :        Yth. DR. Aries Budi Setyawan. , Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma,   Jakarta

Seperti yang sudah disebutkan di atas, maka koma juga digunakan untuk membatasi nama dan gelar yang terletak di belakang nama, jumlah rupiah, ketip dan sen, antara satuan dan persepuluh.
Contoh :        Prof. Dr. Dali S. Naga.
                        Rp1.250,50 10
                        Nilainya 7,5

c). TITIK KOMA (;)
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh :        Semua murid diperlakukan sama; tidak ada murid yang dianakemaskan. 

Tanda titik koma juga digunakan untuk membatasi bagian-bagian kalimat yang sudah mengandung koma.
Contoh :        Di toko swalayan itu Amin membeli kemeja, sepatu, sapu tangan, dan kaos kaki; Ali membeli ikat pinggang, topi, dasi dan kaca mata; sedang Amat membeli buku tulis, pulpen, penggaris, dan minyak rambut.

Tanda titik koma digunakan juga untuk memisahkan kalimat-kalimat dalam suatu perincian.
Contoh :        Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih  yang     sebesar- besarnya kepada:
1. Bapak DR. Aries Budi Setyawan  dan Ibu Masodah SE. MM sebagai pembimbing 1 dan pembimbing 2, yang dengan penuh kesabaran telah memberikan petunjuk dan nasihat-nasihatnya;
2. Ibu Izzati Amperaningrum SE. MM , dosen wali penulis yang telah banyak memberikan bimbingan selama penulis belajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma;
3. Ir. Arjuna, pacar penulis yang dengan setia mendampingi penulis menyelesaikan skripsi ini.

Dalam surat-surat keputusan tanda titik koma banyak digunakan untuk membatasi kalimat-kalimat yang merupakan bagian dari konsideransi dan bagian dari isi putusan itu sendiri.
Contoh :        Mengingat bahwa                  1……………….;
                                                                        2……………….;
                                                                        3……………….;

Membimbing                                     1……………….;
2……………….;
3………………..;
Memutuskan                          1……………….;
2……………….;
3……………….;
 
d) TITIK DUA (:)
        Tanda titik dua dipakai akhir suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh rangkaian atau perincian.
Contoh :        Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma mempunyai dua jurusan: Jurusan Akuntansi dan Jurusan Manajemen.

Titik dua juga digunakan pada kata-kata misalnya, contohnya, dan sebagai berikut yang diikuti perinciaan. Tanda titik dua juga digunakan untuk pemerian yang berbentuk formula, misalnya pemerian suatu organisasi sebagai berikut:
Ketua              : Meilani
Sekretaris        : Lies Handrijaningsih
Bendahara       : Sri Kurniasih Agustina

Juga dalam surat- surat undangan yang menyebutkan hari/tanggal, pukul, tempat, dan cara dalam bentuk  formula berikut :
Dengan Hormat,
Kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara dalam suatu rapat pengurus, yang akan kita selenggarakan pada:
Hari/tanggal               : Senin, 25 Juli 2005
Pukul                          : 10.30
Tempat                       : Di Gedung 5 Lantai 1 Depok
  Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina -Depok .
Dengan acara              : Penyusunan Rencana Kegiatan Akademis. 12

Apabila uraian diatas tidak disusun dengan formula seperti tersebut diatas, tanda titik dua tidak perlu dipergunakan.
Contoh :        Organisasi itu diketuai oleh Meiliani, dengan sekretaris, Lies  Handrijaningsih, dan bendahara Sri Kurniasih Agustin.
Rapat itu diselenggarakan pada tanggal 25 Juli 2005, pukul
10.30  diruang sidang Gedung 5 Lantai 1 Depok.

Tanda titik dua juga digunakan untuk membatasi judul karangan dengan subjudulnya, di antara surat dan ayat dalam kitab suci, diantara tahun dan halaman dalam rujukan kurung antara nama kota dan nama penerbit dalam daftar pustaka.
Contoh :        Ekonomi dan Koperasi: Suatu Pengantar Singkat (Ramlan, 1982 :12)

e) TANDA PETIK (“- “ )
Di atas disebutkan bahwa yang ditulis dengan tanda petik dalam tulisan atau ketikan biasanya dicetak dengan huruf miring. Penggunaan tanda petik dalam petikan langsung tidak dicetak dengan  huruf miring, melainkan tetap dicetak dengan suatu majalah pun tanda petik  itu tetap digunakan. Dalam karangan tercetak tanda petik juga digunakan untuk menandai kata-kata yang tidak digunakan dalam arti yang sebenarnya. Misalnya : Itu dia “pahlawan” kita datang.

f) TANDA HUBUNG (-)
Tanda hubung digunakan untuk menghubungkan kata-kata yang diulang seperti meja-meja , berjalan-jalan, buah-buahan. Tanda hubung digunakan apabila huruf-huruf dirangkaikan dengan bilangan, huruf kecil, atau huruf kecil yang dirangkaikan dengan huruf kapital.
Contoh :        Abad ke-20
Tuhan selalu melindungi hamba-nya
Ijazah SMA-nya hilang.

Tanda hubung juga digunakan untuk membatasi tanggal, bulan, dan tahun apabila semuanya ditulis dengan angka.
Contoh :        Jakarta, 27-11-2005 13

Tanda hubung juga digunakan untuk  menghubungkan awalan atau akhiran dalam bahasa Indonesia yang dirangkaikan dengan kata dasar asing.
Contoh :       Di-smash , pen-tackle-an

Tanda hubung juga digunakan untuk mendai hubungan kata-kata dalam kelompok kata agar tidak menimbulkan tafsiran yang tidak dikehendaki.
Contoh :       Istri pejabat yang nakal itu.

Untuk menjelaskan bahwa yang nakal itu  adalah istri pejabat maka antara istri dan pejabat perlu diberi tanda  hubung . Kalau yang nakal itu pejabat maka yang diberi tanda hubung antara yang nakal dan pejabat . (istri-pejabat yang nakal itu. Istri pejabat-yang nakal itu)

7. TANDA-TANDA BACA YANG LAIN
Tanda–tanda baca yang lain ialah tanda pisah (-), tanda elipsis (…), tanda tanya (?), tanda seru  (!), tanda kurung  ( ), tanda kurung siku ([ ]), tanda garis miring (/)  dan tanda penyingkat/apostrof  (‘)
Contoh :        Kemerdekaan bangsa itu- saya yakin akan tercapai-diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
Rangkaian temuan ini – evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom –telah mengubah konsepsi  kita tentang alam semesta.

Tanda pisah juga digunakan dalam arti”sampai dengan”.
Contoh :        1950--2005
Tanggal 18—Mei 2005
Pukul 09.30—11.00
Semarang – Jakarta

Tanda elips (…) digunakan untuk menandai tuturan yang terputus-putus.
Contoh :        Kalau engkau tidak mau ….yah…, biarlah saya pulang saja.

Tanda elips yang digunakan dalam suatu kutipan menunjukan bahwa ada kata-kata yang tidak dikutip dalam kutipan tersebut.
Contoh :        “Morfem ialah ….bentuk bebas yang terkecil” 14

Tanda tanya digunakan untuk menandai kalimat tanya dan diletakan di akhir kalimat.
Contoh :        Di mana rumahmu?

Tanda tanya yang ditaruh di antara tanda kurung digunakan untuk menyatakan keragu-raguan atau kesangsian
Contoh :        Ia dilahirkan pada tahun 1896 (?)
Uangnya sebanyak sepuluh juta rupiah(?) telah hilang

Tanda seru digunakan untuk menandai seruan/perintah/panggilan. Tanda kurung juga digunakan untuk mengapit penjelasan atau keterangan.
Contoh :        Bagian perencanaan sudah selesai merencanakan DIK (Daftar Isi Kerja) kantor ini.

Tanda kurung juga untuk  mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan merupakan bagian yang pokok dari pembicaraan.
Contoh :        keterangan ini )lihat tabel 10) menunjukan arus perkembangan baru dalam pemasaran dalam negeri.

Selanjutnya  tanda kurung juga dipergunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci keterangan.
Contoh :        Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam , (b) tenaga kerja dan (c) modal.

Tanda kurung siku digunakan sebagai tanda koreksi bahwa dalam naskah itu terdapat huruf , kata, atau kelompok kata yang ditulis di antara tanda kurung siku tersebut.
Contoh :        Si Bintang Men[d]engar bunyi gemerisik.

Tanda kurung siku di gunakan juga untuk memberi tanda kurung di dalam bagian kalimat yang sudah menggunakan tanda kurung.
Contoh :        Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab 11 [lihat halaman 25 –38] tidak dibicarakan ) perlu di bentangkan di sini

Tanda garis miring digunakan dalam penomoran surat.
Contoh :        NO :7/TP09/k/91

Dalam alamat untuk membatasi antara gang dengan nomor. 15
Contoh :        Jl. Erlangga 7/19

Untuk menunjukkan tahun anggaran atau tahun kuliah.
Contoh :  2003/2004

Garis miring berarti juga tiap-tiap atau per.
Contoh :   Rp2500/orang

Tanda penyingkat atau apostrof (‘) digunakan untuk menunjukan adanya bagian –bagian yang dilesapkan.
Contoh :        Istana yang megah ‘kan ku dirikan (kan=akan)
Malam ‘lah tiba (‘lah=telah)
Januari’05 (‘05=2005)