May 5, 2013


Kesehatan Fisik yang Rendah - Gizi Buruk


Masalah dan berita tentang gizi buruk kembali merebak yang ditayangkan di berbagai media elektronik seperti televisi, baik TV pemerintah maupun TV swasta serta  terbitan media cetak berbagai harian baik lokal maupun nasional.

Memang sangat tragis, tercengang, terenyuh, menyedihkan seakan tidak percaya melihat dan membaca masalah dan berita tersebut karena hampir semua wilayah di negeri ini mempunyai anak balita yang menderita gizi buruk. Akar persoalannya membentang dari masalah ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, pola asuh, life style, hingga sulitnya akses kesehatan sehubungan dengan lokasi tempat tinggal penduduk yang terpencil dan sulit untuk dijangkau.

Definisi gizi buruk adalah suatu istilah teknis yang umumnya dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. Dunia pers lebih suka pakai istilah "busung lapar", meskipun anak yang mengalami gizi buruk itu belum tentu kelaparan dsb. Yang tepat sebenarnya kelaparan tidak terlihat, karena mereka hanya kenyang karbohidrat, tetapi "lapar" banyak zat gizi lainnya. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi.

Dapat kita ketahui bahwa anak balita sehat atau kurang gizi bisa dilihat dari pertambahan berat badannya setiap bulan sampai usia minimal dua tahun. Apabila pertambahan berat badan sesuai dengan pertambahan umur (menurut standar WHO), dia bergizi baik. Tetapi apabila pertambahan berat badannya tidak sesuai / sedikit di bawah standar disebut bergizi kurang yang bersifat kronis. Dan apabila pertambahan berat badannya jauh di bawah standar dapat dikatakan bergizi buruk. Jadi istilah gizi buruk adalah salah satu bentuk kekurangan gizi tingkat berat atau akut atau parah.

Seharusnya telah kita disadari bahwa anak balita merupakan calon generasi penerus bangsa, yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan. Oleh karenanya, penanggulangan masalah gizi pada umumnya dan masalah gizi buruk khususnya, merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan banyak sektor yang terkait dengan segi pelayanan kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, maupun pertanian yang menyangkut ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga. Sudah tentu pemerintah (Pusat maupun Daerah) bertanggung jawab secara keseluruhan dalam upaya menyiapkan seluruh sumberdaya yang ada, baik berupa sumberdaya alam, manusia, maupun biaya yang dapat menanggulangi masalah tersebut lebih dini.

Berikut adalah dampak-dampak yang terjadi pada gizi buruk yang dapat memengaruhi kesehatan:
1.      Pertumbuhan dan perkembangan mental anak sampai dewasa akan terhambat. Asupan gizi yang kurang akan menyebabkan daya piker seseorang menjadi lemah, dan pertumbuhannya tidak maksimal.
2.    Mudah terkena penyakit ispa, diare, dan penyakit lain. Orang dengan asupan vitamin yang rendah memiliki paru-paru yang lebih lemah dibandingkan dengan orang lain.
3.     Bisa menyebabkan kematian bila tidak dirawat secara intensif.