December 22, 2011


Rancangan Pengembangan Potensi Diri
Pada artikel sebelumnya pada situs ini, yakni Mengenal dan Mengukur Diri Sendiri, telah di uraikan cara mengukur potensi diri yang merupakan langkah awal dalam pengembangan potensi diri. Selanjutnya pada artikel Rancangan Pengembangan Potensi Diri ini akan dibahas langkah-langkah selanjutnya tentang pengembangan potensi diri yang terdiri dari: hambatan pengembangan potensi diri, konsep diri, dan membuat rancangan pengembangan potensi diri.
1) Hambatan pengembangan potensi diri.
Potensi yang dimiliki seseorang bisa berkembang atau tidak, itu tergantung pada pribadi yang bersangkutan dan lingkungan dia berada. Beberapa hambatan yang sering terjadi dalam pengembangan potensi diri adalah sebagai berikut:
  1. Hambatan yang berasal dari lingkungan; Lingkungan merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengembangan potensi diri. Hambatan ini antara lain disebabkan sistem pendidikan yang dianut, lingkungan kerja yang tidak mendukung semangat pengembangan potensi diri, dan tanggapan atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan.
  2. Hambatan yang berasal dari individu sendiri; Penghambat yang cukup besar adalah pada diri sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki tujuan yang jelas, keengganan mengenal diri sendiri, ketidak mampuan mengatur diri, pribadi yang kerdil, kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah, kreativitas rendah, wibawa rendah, kemampuan pemahaman manajerial lemah, kemampuan latih rendah dan kemampuan membina tim yang rendah.
2) Konsep diri.
Konsep diri merupakan cara orang memandang diri dengan situasi disekelilingnya. Konsep diri ini merupakan siapa saya menurut pikiran saya, dalam posisi mana saya berada dan apa yang boleh dan tidak boleh saya lakukan. La Rose dalam bukunya "Pengembangan Pesona Pribadi" menguraikan konsep tersebut sebagai berikut:
  1. Golongan yang menyerah total, merupakan golongan yang gampang menyerah sebelum berusaha.
  2. Golongan tidak menyerah total, merupakan golongan yang mau bekerja dan mempunyai cita-cita, tetapi tidak mau bekerja lebih keras lagi dan cenderung menyerah. Sebenarnya golongan ini tidak puas dengan apa yang diraih tetapi tidak mau bekerja lebih keras dan menerima tanggung jawab.
  3. Golongan yang tidak pernah menyerah, merupakan golongan yang tidak membiarkan perasaan putus asa atau pesimis, menjalani hidup secara optimis, dan merasa kehidupan sebagai tantangan, ingin berhasil dan memiliki pribadi yang berkualitas.
Sedangkan Jhon Robert Power dalam programpengembangan pribadi mengklasifikasikan konsep diri menjadi empat klasifikasi, yaitu: sebagai penonton (people who watch things happen), sebagai obyek (people to whom things happen), sebagai orang buta (people who don't know what is happening), dan sebagai pelaku (people who make things happening).
3) Membuat rancangan pengembangan diri sendiri
Dalam pengembangan diri juga memerlukan gizi. Istilah ini dicetuskan oleh La Rose. Adapun gizi untuk pengembangan potensi diri itu antara lain:
  • Bergaul dengan orang yang bukan satu profesi, untukmemperoleh peluang-peluang dan tantangan.
  • Pilihlah teman yang bisa diajak berdiskusi dan tidak mudah tersinggung serta mau memberikan umpan balik yang sesuai dengan realita.
  • Bersikap dan berpikir positif tentang sesama.
  • Biasakan mengucapkan terima kasih.
  • Biasakan mengatakan hal-hal yang menghargai orang lain.
  • Biasakan berbicara efektif.
Selain hal-hal tersebut di atas kiranya setiap pribadi selalu melaksanakan koreksi dan merenungkan hakekat diri.
Sebelum melaksanakan aktualisasi diri, tentunya anda perlu membuat rencana pengembangan potensi diri. Langkah-langkah yang disarankan adalah sebagai berikut:
  1. Menentukan sasaran yang jelas;
  2. Menentukan cara menilai keberhasilan;
  3. Mensyukuri kemajuan walaupun hanya sedikit;
  4. Berani mengambil resiko. Setiap perubahan pasti mengundang resiko berhasil maupun resiko gagal;
  5. Perkembangan itu diatur oleh diri anda sendiri, bukan orang lain;
  6. Memanfaatkan setiap kesempatan yang ada;
  7. Terbuka untuk belajar dari siapa saja dalam kontek untuk mengembangkan potensi diri;
  8. Belajar dari kesalahan dan selalu bersikap realistis;
  9. Jangan hanya berbicara, tetapi kerjakan yang anda ucapkan.


Contoh Paragraf Generalisasi, Analogi dan Kausal (Sebab-Akibat)  ›››  Tugas Bahasa Indonesia (Softskill) 3.
Buatlah contoh sebuah paragraf yang berkaitan dengan bidang Anda sekarang !

·         Generalisasi
Profesi Akuntan Publik dikenal masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi pemakai informasi keuangan.Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik disuatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan yang berkembang dalam suatu negara masih berskala kecil dan masih menggunakan modal pemiliknya sendiri untuk membelanjai usahanya, maka jasa audit yang dihasilkan oleh profesi akutan publik belum diperlukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Begitu juga jika sebagian besar perusahaan berbadan hukum selain perseroan terbatas (PT) yang bersifat terbuka, maka  di negara tersebut jasa audit profesi akuntan publik belum diperlukan oleh usaha masyarkat.

·         Analogi
Kalau Anda gemar tanaman hias, tentu Anda mengenal dengan baik cara menanam dan merawatnya dalam taman. Pada dasarnya, proses merawat taman sama dengan proses merawat anak dalam keluarga. Keduanya sama-sama memerlukan keterampilan dan perhatian khusus. Pada tanaman, diperlukan keterampilan mengolah tanah dan memberi pupuk, seperti memberi perhatian khusus, yaitu menyirami tepat waktu agar kelak memberi hasil yang memuaskan. Begitu pula dengan merawat anak. Pada anak, diperlukan kemampuan memberi makanan yang bergizi, pembentukan kepribadian, serta perhatian khusus, yaitu memberi kasih sayang agar kelak anak tumbuh dengan sehat, cerdas, dan bermoral baik.

·         Kausal (Sebab-Akibat)
Sepuluh tahun yang lalu hutan bakau dibabat habis-habisan. Lahan bekas hutan bakau didisulap menjadi tambak-tambak udang windu. Memang, pada waktu itu pengusaha udang windu memperoleh keuntungan besar karena harganya sangat mahal di luar negeri. Akan tetapi, setelah udang windu tidak laku lagi di pasaran internasional, para pengusaha kembali ke kota dan meninggalkan kerusakan lingkungan sebagai akibat dari pembabatan hutan bakau yang telah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Laut menjadi tercemar karena hutan bakau yang berfungsi sebagai penyaring limbah yang masuk ke laut sudah tidak ada lagi. Saat ini, puluhan ribu nelayan sulit menghidupi keluarganya karena tidak ada ikan yang bisa ditangkap di tepi pantai 



Mulyadi. 2009. Auditing. Buku 1 Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta: Universitas Gajah Mada.

December 21, 2011


Pohon Sikat Gigi ..



Rantingnya sangat ampuh untuk membersihkan dan menjaga kesehatan itu.
     Pohon apakah itu ?

Salvadora Persika
Itu nama latinnya. Orang arab menyebutnya pohon Arok. Pohon ini banyak berdiri didaerah Timur Tengah dan daerah tertentu di Asia Tenggara. Pohon Arok biasa dijumpai didaerah gurun, padang savana, lembah, dan pegunungan. Tetutama di lokasi yang dekat sumber air.

Kayu Siwak
Masyarakat Timut Tengah biasa memanfaatkan ranting pohon Arok sebagai sikat gigi.Sikat gigi ini disebut siwak. Kebiasaan bersiwak ini sudah dilakukan sejak 1400an tahun lalu. Ranting pohon Arok dipilih sebagai siwak karena kayunya berserabut kecil - kecil dan lembut. Karena fungsinya ini, orang jadi mengenal  pohon Arok sebagai pohon siwak daripada nama aslinya.

Kaya Manfaat   
Ahli kesehatan gigi sudah banyak meneliti khasiat pohoh siwak. Mereka menemukan tidak kurang dari 70 manfaat pohon siwak bagi kesehatan gigi dan mulut. Misalnya, ekstrak siwak terbukti 20 kali lebih ampuh membunuh bakteri daripada mint biasa. Siwak lebih baik dari pasta gigi dalam mengurungi plak dan pembusukan gigi. Siwak dapat mengurangi bau mulut. Hasil penelitian ini tertulis dalam berbagai jurnal penelitian ilmiah. Bahkan, tahun 1986, WHO merekomendasikan penggunaan siwak ini.

Cara Menggunakannya  
Siwak dipilih dari ranting pohon Arok yang masih muda. Dipotong sepanjang 15 cm. Sebelum digunakan, kulit kayunya dikupas sekitar 1 cm. Lalu, batangnya digigit – gigit sampai serabutnya saling terpisah hingga menyarupai kuas. Bagian ituah yang digunakan untuk membersihkan gigi.  Jika ranting masih segar, ranting Arok akan menghasilkan aromasegar dan rasa sedikit pedas. Jika sudah digunakan 2-3 kali, ujung yang berserabut dipotong. Lalu, dibuat lagi serabut baru. Jika kering, ujung siwak dibasahi. Siwak juga dapat dibuat dari ranting  pohon lain yang sifatnya mirip pohon Arok.

Selain kaya manfaat, siwak juga bebas bahan kimia dan go green, lho. Mau mencobanya...?  
 Silahkan  J  J